Senin, 22 September 2008

Dialog orang Atheis dengan orang Islam yang beriman (Masih dalam masa pembuatan)

Hmm, bukannya bermaksud sombong... tapi dialog dan artikel ini saya buat 100% dari pikiran saya sendiri, asli gak ada yang ngeteh, eh ngopi dari tulisan lain.

Alkisah, ada seorang Islam yang beriman dan cukup pandai dan tekun dalam beribadah bertemu seorang Atheis yang dikenal sebagai orang yang berhasil dan terkenal di negaranya, bahkan di dunia.

Beginilah percakapan mereka.

Orang Islam yang Beriman(OIB): 'Selamat pagi saudaraku, saya ingin bertanya sedikit kepada
anda'

Orang Atheis(OA): 'Oh, silahkan, silahkan'

OIB: 'Saya ingin bertanya kepada anda, apakah anda percaya bahwa Tuhan, Surga, Neraka,
Kiamat, Agama dan yang lain-lain itu ada?'

OA: 'Hahahaha, maaf kawanku, saya tidak percaya terhadap hal-hal yang seperti itu'

OIB: ' Lalu, jika anda tak percaya adanya hal-hal yang seperti itu, jika anda percaya tak ada Tuhan, siapakah yang menciptakan alam semesta ini? Siapakah yang kemudian mengaturnya, menjaganya? Siapa? Jika anda percaya itu hanyalah sebuah kebetulan, maka apakah alam semesta yang sedemikian tertata itu terjadi secara kebetulan tanpa ada suatu perencanaan sedikitpun jua dari Yang Maha Kuasa? Dan jika tidak ada Surga dan Neraka, lalu bagaimana jika ada orang yang berbuat banyak kesalahan dan mati sebelum dihukum atas kesalahan-kesalahannya dan jika ada orang yang telah berbuat banyak kebaikan namun kebaikannya belum dibalas sedikitpun dimasa hidupnya? Dimanakah keadilan?

Setelah percakapan tersebut, orang Atheis itu langsung mengucapkan dua kalimat syahadat.

Jumat, 01 Agustus 2008

Keutamaan Sholat Berjama’ah, Shaf Pertama, dan Pahala Sholat Isya&Subuh

Abu Hurairah radhiyallahu’anhu mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, “Seandainya manusia mengetahui pahala azan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan undian, niscaya mereka melakukan undian itu. Seandainya mereka mengetahui pahala bersegera pergi menunaikan shalat, niscaya mereka berlomba-lomba kepadanya. Dan, seandainya mereka mengetahui pahala jamaah shalat isya dan subuh, niscaya mereka mendatanginya meskipun dengan merangkak.” [HR. Bukhari no. 341]

Makna dari hadits di atas:
1. Menjadi muadzin adalah hal yg mulia dan mempunyai keistimewaan dan keutamaan di sisi ALLOH SWT.

2. Jika melakukan sholat berjama’ah, bagi pria carilah dan raihlah shaf terdepan, karena merupakan sebaik-baik shaf. Sementara bagi perempuan, shaf terbaik adalah yg paling belakang. *silakan baca lagi di sini*

3. Apabila di dekat lokasi anda terdapat masjid, sebaiknya segera sholat berjama’ah apabila waktunya tiba.

4. Sholat Isya dan sholat Shubuh berjama’ah mempunyai keutamaan yg sangat besar.
*hadits dan nasehat ini terutama ditujukan pada diri saya pribadi, agar lebih bersemangat sholat berjama’ah*

Disadur dari tausyiah275.blogsome.com

Rabu, 30 Juli 2008

Isra’ Mi’raj (tahap pembuatan)

Alhamdulillah, hari ini bisa mosting.Hari ini adalah hari libur Isra’ Mi’raj. Bagi anak sekolahan seperti saya, tentu saja hari libur merupakan salah satu sarana penyegaran di tengah-tengah kesibukan sekolah (Hehehe...). Namun, karena liburnya disebabkan oleh peristiwa yang besar (Bahkan perintah sholat diberikan ke Nabi Muhammad saw. Di peristiwa ini), saya jadi tertarik mengangkatnya menjadi topik utama artikel kali ini.

Mungkin sudah banyak yang tahu tentang cerita Isra’ Mi’raj. Namun, mungkin tidak banyak yang tahu hadits-hadits dan ayat-ayat Qur’an mana saja yang menerangkan tentang Isra’ Mi’raj. Jadi, saya akan bercerita lagi tentang Isra’ Mi’raj (mungkin agak membosankan) dengan Hadits-Hadits dan ayat-ayat Al-Qur’an tentangnya.

Kejadian Isra’ Mi’raj dimulai dengan kejadian meninggalnya istri Rasulullah saw. Yang pertama, yaitu Khadijah ra. dan paman Rasulullah saw., Abu Thalib. Keduanya merupakan pendukung-pendukung Rasulullah saw. dalam menyebarkan agama Islam (meskipun Abu Thalib merupakan orang kafir sampai akhir hayatnya) yang sangat gigih dan Khadijah merupakan salah satu orang yang pertama kali memeluk Islam. Dan lagi, keduanya merupakan orang-orang yang disayangi Rasulullah saw. (bahkan saking sayangnya dengan Khadijah, Rasulullah baru menikah lagi setelah Khadijah meninggal dunia).

Rasulullah saw. sangat sedih atas meninggalnya dua orang yang dicintai dan disayanginya itu. Allah swt. pun

Sekarang Isra' Mi'raj diperingati setiap tanggal 27 Rajab tahun Hijriah. Sebenarnya, tentang kapan terjadinya Isra' Mi'raj sendiri tidak ada penjelasannya baik di Al-Qur'an maupun di Hadits-Hadits Rasulullah saw. bahwa Isra' dan Mi'raj terjadi di malam tanggal 27 Rajab.


Minggu, 20 Juli 2008

Pengaruh Makanan Haram dalam Perspektif Biologi Kuantum

Dapat dari milis… Mungkin kita mesti menengok kembali kisah penghibur jalanan yg mencari nafkah yg halal. :)
oleh: Dr. dr. Tauhid Nur Azhar

Ketika seorang ayah memberikan uang kepada ibu untuk membelikan makanan bagi kedua anak mereka yang masih balita, maka sang ibu dengan sigapnya segera berbelanja ke tukang daging di pasar langganan.Semuanya tampak biasa dan wajar-wajar saja. Tetapi bila ternyata uang yang didapat sang ayah tadi bukanlah terkategori sebagai pendapatan yang halal, maka jalan ceritanya akan panjang dan pasti tidak akan “happy ending”.

Apalagi tokoh sang ibu dalam cerita ini rupanya tengah berbadan dua. Dongeng punya cerita, ternyata setelah diusut-usut oleh KPK, uang yang dibawa pulang oleh sang Ayah adalah uang komisi yang tidak semestinya diterima. Sang ayah yang pegawai senior sebuah instansi itu tentulah tahu dan dapat membedakan, mana yang menjadi haknya dan mana yang bukan. Akan tetapi karena desakan hawa nafsu ingin tampil sebagai seorang kepala keluarga yang prestatif serta dapat menduduki maqom yang terhormat di mata istri dan keluarganya, maka uang itupun diterimanya. Dengan senang hati? Tentu tidak. Dengan jantung yang berdebar sangat kencang, sampai-sampai ia sendiri merasa bahwa jantungnya bisa saja putus saat itu juga. Keringat dingin meleleh di sepanjang tulang punggungnya, dadanya terasa sesak, sampai-sampai kemeja yang
dikenakannya serasa melekat erat bak pakaian senam. Nafas tersenggal-senggal, dan kepala terasa pening melayang. Ya, itulah pertanda seluruh tubuhnya sepakat menolak untuk ikut berpartisipasi dalam sebuah dosa.

“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik, (Al-Quran) yang serupa lagi berulang-ulang. Bergetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah.” (QS Az-Zumar ayat 23)

Getaran rasa bersalah itu mengguncangkan sistem normalitas dan homeostasis alias keseimbangan internal manusia. Hormon ketakutan (skotopobin) membuncah dan terus mendorong ketidakseimbangan hormonal lainnya. Metabolisma tubuh mengalami perubahan secara drastis. Para elektron, proton, quark, lepton, bosson, dan fermion yang tengah bertasbih dan berthawaf terganggu ritmenya dan membangun sebuah keseimbangan baru sebagai suatu efek kompensasi. Sebagian dari mereka menjadi liar karena kehilangan pegangan. Sunatullah yang termanifestasi sebagai berbagai aturan yang menjamin keteraturan yang bersifat sistematik tidak lagi berjalan semestinya. Sebagai contoh, konsep larangan Pauli yang memisahkan antara elektron dengan arah spin yang sama dalam orbital Bohr yang berbeda, tidak lagi dipatuhi dan para elektron, semuanya berloncatan semaunya, semuanya semau “gue”.

Uang yang notabene hanya sekedar sekumpulan karbon yang berbentuk kertas dan sama sekali tidak berdosa, bila terpegang oleh tangan-tangan yang chaos akan ketularan dan menunjukkan sifat (fenotip) serupa. Kertas uang akan menjadi media penghantar multi level dosa (MLD). Sang ibu yang kemudian berbelanja dan membeli 1/2 kg daging has dalam dari seekor sapi yang nyata-nyata halal karena disembelih dengan menyebut nama Allah, akan kecipratan efek tidal dosa yang seperti molekul dalam gerakan Brown, membentur sana-sini dan berzig-zag kian-kemari menciprati tetesan dosa kesana-kemari, terdorong oleh panasnya energi kinetik rasa bersalah. Dan daging has dalam sapi yang halal itu, ketika terpegang oleh lengan ibu yang terkena efek gerak brown dosa, maka akan berubah pula menjadi sekumpulan atom C, H, O, N, P,dan K yang resah dan gelisah (ingat hampir semua elemen di alam semesta bersifat dielektrik).

Ya, daging itu telah menjadi medium turunan ketiga dari sebuah dosa. Jangankan terpegang, dikantungi plastik saja dan plastik itu “dicengkiwing” hanya oleh 1 ibu jari dan 2 jari anak buahnya, maka sifat semi konduktornya tetap akan menjadi penghantar bagi proses MLD. Kemudian daging itu disemur, dan dimakan beramai-ramai. Ketika ia sampai di lambung dan saluran pencernaan, amilase, gastrin, pepsin, tripsin, garam empedu,dan juga lipase ogah-ogahan menjamunya karena merasa tak kenal. Jadilah daging itu diolah seenaknya dan tentu semau gue juga dong! Blok pembangun yang semestinya kelak dapat menjadi bagian dari keshalehan dan kejeniusan otak seorang anak, gagal menjadi protein dan banyak diantaranya menjadi gugus sterol alias lemak. Lemak ini akan terakumulasi menjadi hormon steroid dari anak ginjal yang mendorong terciptanya rasa cemas, gelisah, khawatir, dan ketakutan. Coba bayangkan, hanya dari sekerat daging sapi yang semestinya halal, anak-anak dari keluarga muda itu akan tumbuh menjadi anak-anak yang pemarah, murung, gelisah, dan ketakutan, tanpa mereka pernah tahu apa sebabnya.

Dan bila kelak mereka dewasa serta menjadi pribadi yang berakhlaq kurang mulia, siapakah sebenarnya yang bertanggung jawab dan terbebani oleh dosanya? Tentu bukan para downliner bukan? Kitalah, para orangtua yang berperan sebagai up-line yang akan menuai badai bonus dosa, Naudzubillahi mindzalik.

Ternyata proses dan fenomena ini tidak hanya terjadi pada kegiatan makan-memakan saja, melainkan pada semua aspek kehidupan seorang manusia. Setiap rasa bersalah karena melanggar perintah dan larangan Allah, yang merupakan kebenaran absolut, maka setiap sel dan setiap unsur di dalam tubuh kita akan bersikap chaos yang pada gilirannya akan mengakibatkan munculnya dampak akumulatif yang mengacaukan sistem bio-psikologis. Jiwa-jiwa kita menjadi sulit untuk mencapai tataran muthmainah, naudzubillahi mindzalik. Seorang ibu yang tegang dan kecewa (tanda-tanda kufur nikmat), pada saat mengandung putranya berarti dapat pula dikatakan berinvestasi pada kesalahan-kesalahan atau dosa-dosa anaknya di kemudian hari. Demikian pula seorang ayah yang pemarah dan pembohong, setiap belaiannya pada sang anak akan menularkan ketakutan, kegelisahan, dan kekacauan quantum biologis pada anaknya. Oh anak, engkau rupanya sebuah cermin bagi keimanan kedua orangtuamu.

Maka bertaubatlah kita, berdoalah kita, dan berwudhulah kita untuk mensucikan setiap proses interaksi dengan setiap elemen dalam kehidupan. Karena itu pula di setiap perjumpaan diwajibakan bagi kita untuk mengucapkan salam, sebuah doa bagi sesama, dan sebuah doa bersama bagi keselamatan kita semua.

Oleh karena itu pula terkuak makna dalam doa sebelum makan yang memiliki arti tidak sekedar mengharapkan barokah dari makanan yang tersedia, tetapi juga permohonan agar terhindar dari azab api neraka. Doa makan itu rupanya bagian dari proses sterilisasi dan pengeliminasian unsur-unsur dosa (haram) dalam sebuah makanan.

Dikutip dari tausyiah275.blogsome.com

Minggu, 13 Juli 2008

Ukhuwah Atas Nama Allah


Cetak halaman ini Kirim halaman ini melalui E-mail


Muslim satu dengan Muslim yang lain itu ibarat satu tubuh. Jika satu disakiti, maka yang lain juga akan menderita. Tapi ukhuwah yang benar hanya atas nama Allah SWT

--Muslim satu dengan Muslim yang lain itu ibarat satu tubuh, kata Nabi. Itulah ukhuwah atau persaudaraan. Ukhuwah islamiyah atau persaudaraan Islam adalah sendi pokok untuk membangun tatanan masyarakat Muslim yang kokoh. Tatanan masyarakat Islam yang kokoh merupakan cita-cita kita semua dimana Islam sebagai Rahmatan lil ‘alamin akan benar- benar terwujud.

Memperkokoh pilar-pilar ukhuwah islamiyah adalah kewajiban setiap Muslim. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kaum Muslimin untuk menegakkan ukhuwah. Hal itu termaktub dalam beberapa ayat di Al-Quranul Karim.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam berbagai hadits juga memerintahkan ummatnya untuk melakukan hal yang sama. Di bawah ini adalah beberapa hadits yang menjelaskan kedudukan ukhuwah dalam Islam. Di bawah ini adalah anjuran ukhuwah menurut Islam.

Lillahi Ta’ala

Semangat ukhuwah di antara sesama Muslim hendaknya didasari karena Allah semata, karena ia akan menjadi barometer yang baik untuk mengukur baik-buruknya suatu hubungan. Rasulullah bersabda, ”Pada hari kiamat Allah berfirman: Dimanakah orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari yang tiada naungan selain naungan-Ku ini, aku menaungi mereka dengan naungan-Ku.” (HR Muslim)

Dalam hadits lain Rasulullah bersabda, ”Barangsiapa yang bersaudara dengan seseorang karena Allah, niscaya Allah akan mengangkatnya ke suatu derajat di surga yang tidak bisa diperolehnya dengan sesuatu dari amalnya.” (HR Muslim)

Dalam keterangan yang lain Nabi Muhammad menjelaskan, ”Di sekeliling Arsy terdapat mimbar-mimbar dari cahaya yang ditempati oleh suatu kaum yang berpakaian dan berwajah (cemerlang) pula. Mereka bukanlah para nabi atau syuhada, tetapi nabi dan syuhada merasa iri terhadap mereka.” Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepada kami tentang mereka.” Beliau menjawab, ”Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai, bersahabat, dan saling mengunjungi karena Allah.” (HR Nasa’i dari Abu Hurairah Radiallahu ‘anhu)

Tidak Saling Menzhalimi

“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, tidak menzhalimi atau mencelakakannya. Barangsiapa membantu kebutuhan saudaranya sesama Muslim dengan menghilangkan satu kesusahan darinya, niscaya Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan di hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang Muslim, niscaya Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat.” (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar ra)

Imam Muslim meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah bersabda, ”Janganlah kalian saling mendengki, melakukan najasy, saling membenci, memusuhi, atau menjual barang yang sudah dijual ke orang lain. Tetapi jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain, tidak menzhalimi, dan tidak membiarkan atau menghinakannya. Takwa itu di sini (beliau menunjuk ke dadanya tiga kali).

Ibarat Satu Tubuh

Ukhuwah dalam Islam memperkuat ikatan antara orang-orang Muslim dan menjadikan mereka satu bangunan yang kokoh. “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai dan berkasih sayang adalah ibarat satu tubuh; apabila satu organnya merasa sakit, maka seluruh tubuh akan sulit tidur dan merasa demam.” (HR Muslim)

“Orang-orang Muslim itu ibarat satu tubuh; apabila matanya marasa sakit, seluruh tubuh ikut merasa sakit; jika kepalanya merasa sakit, seluruh tubuh ikut pula merasakan sakit.” (HR Muslim)

Merasakan Lezatnya Iman

“Barangsiapa ingin (suka) memperoleh kelezatan iman, hendaklah ia mencintai seseorang hanya karena Allah.” (HR Ahmad)

Mengenal Baik Sahabatnya

“Jika seseorang menjalin ukhuwah dengan orang lain, hendaklah ia bertanya tentang namanya, nama ayahnya, dan dari suku manakah ia berasal, karena hal itu lebih mempererat jalinan rasa cinta.” (HR Tirmidzi).

Dikutip dari Hidayatullah.com

Teori Evolusi Buntu, Tokoh Ateis Dunia Taubat


Cetak halaman ini Kirim halaman ini melalui E-mail


Tokoh ateis dunia Anthony Flew berubah keyakinan. Selain mengimani keberadaan Tuhan. Ia mengatakan, teori evolusi gagal menjelaskan asal usul kehidupan

--Awal bulan Desember 2007 menyaksikan gelombang serangan baru terhadap dogmatisme teori evolusi di Inggris. Diselenggarakan di sejumlah kampus universitas di negeri pangeran Charles, serangkaian konferensi yang mengungkap keruntuhan teori evolusi menghadirkan para pembicara dari kelompok Harun Yahya, Turki.

Topik seputar ketidakabsahan teori evolusi menjadi bahasan dalam konferensi yang diselenggarakan di Nottingham University, Imperial College London, dan King's College London. Kegiatan lain seperti pameran fosil turut meramaikan rangkaian konferensi yang berlangsung dari 24 November hingga 6 Desember 2007 itu.

Pukulan telak tokoh ateis

There Is a God: How the World's Most Notorious Atheist Changed His Mind (Ada Tuhan: Bagaimana Ateis Tersohor Sejagat Berubah Pandangannya) boleh dikata termasuk karya terpenting dunia yang terbit akhir Oktober 2007 lalu. Buku ini mengisahkan perjalanan hidup sang penulis, tokoh ateis kukuh terkemuka di dunia, Anthony Flew, yang telah meninggalkan ateisme dan berganti mengimani Tuhan.

Anthony Flew bukanlah cendekiawan biasa. Selain pernah menyandang gelar profesor filsafat di sejumlah universitas terkenal di Inggris dan luar Inggris, dia adalah perintis ateisme modern. Theology and Falsification (Teologi dan Pembuktian Salah) adalah karya paling terkenalnya dan menjadi terbitan paling luas dicetak ulang dalam rentang 50 tahun terakhir. Di kancah debat tentang Tuhan, dia dikenal sebagai dedengkot ateis rujukan kelas dunia.

Einstein dan teori evolusi

Di samping pandangan Einstein, alasan utama lain yang menyebabkan kepindahan keyakinan Anthony Flew adalah ketidakmampuan teori evolusi, yang menolak penciptaan dan Pencipta, dalam menjelaskan asal usul kehidupan. Dalam wawancara yang diterbitkan situs www.tothesource.org, 30 Oktober 2007, Anthony Flew menjawab sebagaimana berikut saat ditanya tentang kepindahannya dari ateisme menuju iman kepada Tuhan:

Ada dua hal khususnya yang menentukan. Pertama adalah kecenderungan menguat dalam berpendapat sama dengan pemahaman Einstein dan ilmuwan terkemuka lainnya bahwa pasti terdapat suatu Kecerdasan di balik kerumitan yang saling terpadukan dari jagat raya materi ini.

Kedua adalah pemahaman pribadi saya bahwa kerumitan yang saling terpadukan dari kehidupan itu sendiri – yang jauh lebih rumit dibandingkan jagat raya materi – hanya dapat dijelaskan dengan istilah Sumber Cerdas.

Saya percaya bahwa asal usul kehidupan dan perkembangbiakan tidak dapat begitu saja dijelaskan dari sudut pandang biologis kendatipun banyak upaya untuk melakukan hal tersebut. Dengan setiap berlalunya tahun, semakin bertambah yang ditemukan tentang keberlimpahan dan kecerdasan fitri dari makhluk hidup, tampak semakin kurang mungkin bahwa sup kimiawi mampu layaknya sihir memunculkan kode genetis.

Perbedaan antara hidup dan tak-hidup, menjadi jelas bagi saya, adalah bersifat keberadaan dan bukan kimiawi. Penegasan terbaik tentang perbedaan mendasar ini adalah upaya menggelikan Richard Dawkin dalam [bukunya] The God Delusion (Khayalan Tuhan) untuk berpendapat bahwa asal usul kehidupan dapat disebabkan oleh “kebetulan mujur”. Jika itu penjelasan terbaik yang Anda punya, maka permainan telah usai... [...] ....Bukti itu sendirilah yang mengarahkan saya pada kesimpulan ini.

Demikianlah, teori evolusi telah diakui oleh mantan tokoh ateis terbesar dunia Anthony Flew sebagai tidak lagi memadai untuk menjelaskan asal usul kehidupan. Sebaliknya, ini berarti ilmu pengetahuan modern semakin membuktikan dengan jelas bahwa makhluk hidup diciptakan sengaja oleh Pencipta, dan bukan melalui peristiwa alamiah belaka tanpa ada penciptaan sengaja, sebagaimana dipaparkan teori evolusi.

Dikutip dari Hidayatullah.com

Berhati-hati dengan “Salam”


Cetak halaman ini Kirim halaman ini melalui E-mail
Sabtu, 19 Januari 2008

Mungkin karena kesibukan, diantara kita sering menyingkat ucapan “salam” yang arti awalnya doa keselamatan justru menjadi “cacian” dan kata “jorok”. Lho bagaimana bisa?

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

--Ucapan ”Assalamu’alaikum”, السلام عليكم, merupakan anjuran agama, dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan umat beragama, dengan salam dapat menjalin persaudaraan dan kasih sayang, karena orang yang mengucapkan salam berarti mereka saling mendo’akan agar mereka mendapat keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.” [HR Muslim dari Abi Hurairah]

Saya seringkali menerima sms atau e-mail dari beberapa kawan dan juga beberapa ustadz yang mengawali salamnya dengan singkatan. Singkatannya pun macam-macam. Ada yang singkat seperti "Asw" atau "Aslm". Ada yang sedikit lebih panjang seperti ; “Ass Wr Wb” atau “Aslmwrwb” . Namun yang sering saya dapatkan, adalah singkatan "Ass". Singkatan terakhir ini paling umum dan paling sering digunakan. Bagi saya, ini adalah singkatan yang tidak enak untuk dibaca, terlebih kalau mengerti artinya.

Marilah kita simak singkatan ini. Dalam kamus linguistik yang saya punya, arti dari kata Ass yang berasal dari bahasa Inggris itu adalah sebagai berikut;

“Ass” berarti: Pertama, kb. (animal) yang artinya keledai. Kedua, orang yang bodoh. Don't be a silly (Janganlah sebodoh itu). Dan ketiga, Vlug (pantat).

Padahal seperti kita ketahui ucapan Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh adalah sebuah ucapan salam sekaligus doa yang kita tujukan kepada orang lain. Ucapan salam dalam Islam sesungguhnya merupakan do’a seorang Muslim terhadap saudara Muslim yang lain. Maka, apabila kita mengucap salam dengan hanya menuliskan "Ass", secara tidak sadar mungkin kita malah mendoakan hal yang buruk terhadap saudara kita.

Kita paham, mungkin banyak orang diantara kita cukup sibuk dan ingin cepat buru-buru menulis pesan. Barangkali, singkatan itu bisa mempercepat pekerjaan. Karena itu, penulis menyarankan, jika memang keadaan sedang tidak memungkinkan untuk menulis salam lewat SMS dengan kalimat lengkap karena sedang menyetir di jalan, misalnya, solusinya cukup mudah adalah menulis pesan to the point saja. Tulislah “met pagi, met siang, met malam dan seterusnya. Ini masih lebih baik dibandingkan kita harus memaksakan diri menggunakan singkatan dari doa keselamatan Assalamu'alaikum menjadi "Ass" (pantat).

Jangan sampai awalnya kita ingin menyampaikan doa keselamatan yang terjadi justeru sebaliknya, mendoakan keburukan. Kalau boleh saya mengistilahkah, niat baik ingin berdoa, jadinya malah ucapan kotor.

Ucapan salam adalah ucapan penghormatan dan doa. Apabila kita dihormati dengan suatu penghormatan maka seharusnya kita membalas dengan sebuah penghormatan pula yang lebih baik, atau minimal, balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan.

Hasa saja, kalau kita mengganti ucapan kalimat salam arti awalnya sangat mulia, maka, yang terjadi adalah sebaliknya, salah dan bisa-bisa menjadi umpatan kotor.

Karena itu, jika tidak berhati-hati, mengganggati ucapan Assalamu’alaikum (Semoga sejahtera atasmu) dengan menyingkatnya menjadi “Ass” (pantat), ini mirip dengan mengganti doa yang baik dengan mengganti dengan bahasa jalanan orang Jakarta, yang artinya kira-kira, berubah arti menjadi (maaf) “Pantat Lu!

Singkatan ala Rasulullah

Meski nampak sederhana, ucapan salam sudah diatur oleh agama kita (Islam). Ucapan Assalamu alaikum السلام عليكم dalam Bahasa Arab, digunakan oleh kaum Muslim. Salam ini adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW, intinya untuk merekatkan ukhuwah Islamiyah umat Muslim di seluruh dunia. Mengucapkan salam, hukumnya adalah sunnah. Sedangkan bagi yang mendengarnya, wajib untuk menjawabnya. Itulah agama kita.

Sebelum Islam datang, orang Arab terbiasa menggunakan ungkapan-ungkapan salam yang lain, seperti Hayakallah. Artinya semoga Allah menjagamu tetap hidup. Namun ketika Islam datang, ucapan itu diganti menjadi Assalamu ‘alaikum. Artinya, semoga kamu terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan nestapa.

Ibnu Al-Arabi didalam kitabnya Al-Ahkamul Qur’an mengatakan, bahwa salam adalah salah satu ciri-ciri Allah SWT dan berarti "Semoga Allah menjadi Pelindungmu".

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa Rasul bersabda, “Kamu tidak akan masuk surga hingga kamu beriman, dan kamu tidak beriman hingga kamu saling mencintai (karena Allah). Apakah kamu maujika aku tunjukkanpada satu perkara jika kamu kerjakan perkara itu maka kamu akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kamu!” (HR. Muslim)

Abu Umammah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”Orang yang lebih dekat kepada Allah SWT adalah yang lebih dahulu memberi Salam.” (Musnad Ahmad, Abu Dawud, dan At Tirmidzi)

Abdullah bin Mas’ud RA meriwayatkan Bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Salam adalah salah satu Asma Allah SWT yang telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, derajatnya ditinggikan dihadapan Allah. Jika jama’ah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab ucapan salam.” (Musnad Al Bazar, Al Mu’jam Al Kabir oleh At Tabrani)

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan Salam.” Allah SWT berfirman didalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 86. Demikianlah Allah SWT memerintahkan agar seseorang membalas dengan ucapan yang setara atau yang lebih baik.

Bedanya agama kita dengan agama lain, setiap Muslim ketika mengucapkan salam kepada saudaranya, dia akan diganjar dengan kebaikan (pahala).

Dalam kaidah singkat menyingkat pun sudah diatur oleh Allah dan diajarkan kepada Rasulullah. Dalam suatu pertemuan bersama Rasulullah SAW, seorang sahabat datang dan melewati beliau sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum”. Rasulullah SAW lalu bersabda, “Orang ini mendapat 10 pahala kebaikan,” ujar beliau.

Tak lama kemudian datang lagi sahabat lain. Ia pun mengucapkan, “Assalamu‘alaikum Warahmatullah.” Kata Rasulullah SAW, “Orang ini mendapat 20 pahala kebaikan.” Kemudian lewat lagi seorang sahabat lain sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum warahmatullah wa baraokatuh.” Rasulullah pun bersabda, “Ia mendapat 30 pahala kebaikan.” [HR. Ibnu Hibban dari Abi Hurairah].

Nah dari tiga singkatan itu silahkanAnda pilih yang mana yang Anda inginkan tanpa harus menyingkatnya sendiri yang justru bisa menghilangkan nilai pahalanya. Tentu saja, jangan Anda lupakan, tiga singkatan itu sudah rumus dari Nabi yang dipilihkan untuk kita.

Satu hal lagi yang perlu diingat adalah ketika kita menuliskan kata Assalamu'alaikum, perlu diperhatikan agar jangan sampai huruf L nya tertinggal sehingga menjadi Assaamu'alaikum.

Karena apa ? Diriwayatkan bahwa dahulu ada seorang Yahudi yang memberi salam kepada Nabi dengan ucapan "Assaamu 'alaika ya Muhammad" (Semoga kematian dilimpahkan kepadamu).

Dan kata assaamu ini artinya kematian. Kata ini adalah plesetan dari "Assalaamu 'alaikum". Maka nabi berkata, "Kalau orang kafir mengatakan padamu assaamu 'alaikum, maka jawablah dengan wa 'alaikum (Dan semoga atas kalian pula)." [HR. Bukhari]

Tulisan ini, mungkin nampak sederhana. Meski sederhana, dampaknya cukup besar. Boleh jadi, kita belum pernah membayangkannya selama ini. Nah, setelah ini, sebaiknya alangkah lebih baik jika memulai kembali menyempurnakan salam kepada saudara kita. Tapi andaikata memang kondisi tak memungkinkan, sebaiknya, pilihlah singkatan yang sudah dipilihkan Nabi kita Muhammad SAW tadi. Mungkin Anda agak capek sedikit tidak apa-apa, sementara sedikit capek, 30 pahala kebaikan telah kita kantongi.

Dikutip dari Hidayatullah.com

Sabtu, 05 Juli 2008

Pilihan Terakhir Aquill

Sabtu, 05 Juli 2008

Ia dibesarkan dalam keluarga Kristen semenjak kecil. Ia juga keluar-masuk gereja di saat dewasa. Tapi tak pernah ia temukan kebahagiaan. Kini ia berlabuh pada pelukan Islam

Image--'Tatkala kecil ia dimasukkan ke 'Sunday School'. Tapi ia berhenti karena bosan. Mencoba menjadi pengunjung gereja Anglikan, lagi-lagi ia kecewa. Lalu mencoba dengan Kristen spiritual, di situ ia tadak menemukan apa apa. Aquil mencoba mengikuti ritual Budha, secara fisik ia merasakan goncangan namun jiwanya masih merasa kosong. Lewat kebaikan Ibraim teman sekerjanya, serta melalui research dan dari bacaan literatur ISLAM, akhirnya Aquil menemukan Islam sebagai pilihan terakhir.

"Bulan Suci Ramadhan adalah sesuatu yang ingin saya alami sebelum saya memutuskan memeluk agama Islam” ujarnya. Ia mengatakannya di acara buka bersama.

"Sis ini titipan dari Lina, lumayan buat buka puasa," Aquil menyerahkan satu baki penganan manis. "Istri saya mengalah, tinggal di rumah, nemani anak kami berbuka puasa," begitu Aquil mengatakan.

Saya tanyakan bagaimana rasanya menjalankan ibadah shaum. "Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan yang kelima, insya Allah," ujarnya dengan rasa bangga dan bahagia. Aquil, adalah bule Inggris yang hadir pada acara buka bersama di pengajian di Islington London Timur.

Sambil menunggu teman-teman pengajian lainnya, ia lanjut bercerita bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang selalu ia nantikan dan ia ingin melakukan shaum, dan ia sangat menikmatinya, tambahnya lagi. Ternyata ia telah melakukan 2 kali puasa pada 2 ramadhan walau ia belum memeluk agama Islam.

"Saya melakukan shaum dua kali sebelum saya mengikarkan syahadat pada tanggal 2 Juli 2003. Jadi saya sudah melakukan shaum dan saya merasakan dan tahu seperti apa indahnya berpuasa," tambahnya.

"Bagaimana kamu bisa melakukan puasa sedang kamu engga biasa melakukannya?"

"Bila seseorang ingin mengerjakan sesuatu dengan keyakinan dan penuh semangat, maka apapun bisa terjadi. Saya sangat menanti bulan suci ramadhan. “If one wants to do something with conviction and true spirit, then anything is possible and I look forward to the Holy month each year," jawabnya.

"Saya telah mendapatkan banyak pelajaran dari bulan ini. Ramadhan telah banyak memberi barakah berupa kabahagiaan yang sukar digambarkan," tambahnya.

Aquil mengatakan bahwa baginya Islam telah membuatnya bisa memaknai dan arti hidup yang sesungguhnya. "KeIslaman saya bertambah meningkat dan telah banyak memberi manfaat buat diri saya baik secara fisik dan mental' tambahnya begitu yakin."

Hingga hari ini Aquil masih meyembunyikan nama aslinya. Pria yang bekerja di perusahaan kereta bawah tanah atau London Underground sering meminta tak menertawakan perihal pekerjaannya.

"Please don't lough sister…" pintanya.

Padahal sering saya tersenyum mendengar permintaannya. Apa salahnya bekerja di London Underground?

Perbincangan kian menarik dengannya kala itu.

"Tapi memang repot dan berat ya sis, di saat kita memutuskan untuk pindah agama. Saya betul betul dihantui oleh perasaan takut. Takut kehilangan keluarga dan saudara, teman dekat.

Apa yang bakal terjadi kalau saya pindah agama, apa kata teman-temanku..? Hal ini terus menggelayut dikepala saya, sis. Ada rasa bingung dan ragu. Tapi lantas saya menyadari…kenapa kita sibuk dan repot memikirkan apa kata orang ? Seakan kita cuma mau menyenangkan dan mencari ridho manusia, kalau begitu saya belum yakin. Ah, saya kira itu wajar karena kehidupan kita berada dilingkungan manusia."

Itulah hal-hal sekelumit keluhannya. Namun, sampai hari ini, brother Aquil, begitu saya sering memanggilnya terus mempelajari Islam baik lewat bacaan, diskusi dengan teman Muslimnya sampai suatu hari ia memutuskan untuk bersyahadat.

Dan memang benar. Setelah ia memeluk Islam, banyak teman-teman dekatnya menjauhkan diri.

"Saya memang kehilangan teman dan sahabat setelah saya nyatakan bahwa saya masuk Islam. Saya sempat bersedih, namun tidak lama. Ada pepatah mengatakan "Yang pergi dan datang silih berganti". Teman dan sahabatku memang pergi meninggalkan saya. Namun Allah maha Adil dan Pengasih yang pergi tergantikan oleh yang terbaik. Ini terbuktikan. Ternyata teman dan sahabat Muslim saya jauh lebih baik. Persahabatan dan kebaikan mereka murni karena Allah, bukan karena kepentingan lainnya," ujarnya.

Percakapan kami terputus karena teman-teman pengajian mulai berdatangan dan pengajianpun dimulai. Mereka semua duduk bersimpuh, di ruang yang begitu sempit. Duduk berdesakan. Kadang antar kaki beradu, saat mereka ingin meregangkan kaki mereka. Maklum mereka belum terbiasa duduk berlama-lama dilantai . Aquil berjanji untuk melanjutkan cerita dan perjalanannya menuju Islam.

Pra Islam

ImageAquil dulunya bekerja di Angkatan Udara Britania atau Royal Air Force. Salah satu koleganya kala itu adalah Muslim. Ia cukup dekat dan akrab. Mereke sering terlibat banyak diskusi dan perdebatan politik atau kejadian-kejadian terkini. Bahkan terlibat diskusi tentang agama.

"Di sinilah saya berkenalan dengan agama Islam, saya tidak tahu dan berfikir kalau agama ini akan memberikan banyak pengaruh besar pada kehidupan saya, " kenangnya.

Kala itu, ia sedang mengambil diploma kursus councelling di mana diantara peserta adalah dua Muslimah. Salah satu diantara mereka mengenakan jilbab dan satunya lagi tidak. Saat itu Aquil begitu sinis dan tidak suka melihat perempuan berjilbab.

Aquil dibesarkan dengan tradisi Kristen yang kental. Sejak kecil ia diwajibkan sekolah mingguan pada hari Minggu (semacam Madrasah untuk Islam) oleh bapak dan ibunya.

Tapi itu hanya berjalan sebentar. Ia mengaku tidak mendapatkan manfaat apa-apa dan merasa bosan. Sejak itu ia behenti.

Kondisi ini terus berjalan sampai besar. Di saat sudah bekerja di Angkatan Udara ia merasa tak pernah nyaman datang ke gereja.

"Kunjungan saya yang terakhir ke gereja adalah saaat saya ditempatkan di RAF Beson di Oxfordshire."

Pastur yang kebetulan berkulit putih kala itu, membuat sebuah selorohan (gurau) kepada para jemaah yang kebetulan sudah jelas tidak berkulit putih. Ia merasa betul-betul menjijikan. Sejak itu saya tidak pernah lagi kesana. Kapok!.

Sampai suatu hari, sang pastur bertanya kepadanya kenapa ia jarang terlihat ke gereja. "Saya pergi ke gereja lainnya, jawabnya. Ia berkesimpulan bahwa gereja itu bukan rumah Tuhan yang menghidupkan hati atau ruh dimana dirinya berharap bisa mendapatkan kedamaian dan ketenangan. Sejak insiden itu, ia malah datang ke gereja hanya untuk upacara perkawinan atau acara penguburan (funeral).

Dari gereja satu ke gereja lain. Itulah pekerjaannya. Ia akhirnya terlibat kelompok Kristen spiritual. Kunjungan pertamanya ke gereja itu dirasa sangat menakutkan.

"Saya ingat merasakan ketakutan yang luar biasa. Bayangkan saya sudah bisa jadi perantara, tukang tenung dan bahkan sudah bisa menyembuhkan orang sakit. Satu hal yang menarik pada kelompok ini adalah anggotanya boleh dari berbagai latar belakang, warna dan bahkan agama. Kira-kira begitu asumsi saya saat itu."

"Saya ingat betapa campur aduknya antara lagu-lagu pujian dan doa-doa Tuhan Kristus dan lainnya, bahkan ritual-ritual yang seakan kita berbicara dengan roh… saya bertambah frustrasi dengan acara-acara ritual yang mereka lakukan dibanding dengan gereja yang sebelumnya saya kunjungi."

Akhirnya ia keluar juga atas ketidaknyamanan itu. Sampailah suatu ketika ia aktif masuk Budha.

"Saya sempat duduk bersama mereka dan melakukan secara keseluruhan kegiatan ritual agama ini. Sangat menarik! Ritual-ritual itu telah menghadirkan getaran-getaran yang indah pada seluruh fisik saya namun hal ini tidak memberikan pengaruh apa-apa. Betul-betul tidak ada apa-apanya. Jujur saja hal itu betul- betul nonsen untuk pribadi saya."

Bulan Oktober 2000, ketika ia berkerja di London Underground di sanalah Aquil berjumpa dengan Ibrahim, yang kemudian menjadi mentornya. Ibrahim pula yang membimbingnya memulai dalam perjalanan Islam.

"Ah, terkadang saya senyum sendiri. Penuh penyesalan di kala saya mengenang masa lalu. Betapa jahiliyah nya saya dan rasa-rasanya tak ada satupun mahluk yang bisa menghentikan saya untuk menghentiakan kebiasaan minum alkohol yang membuat kita sangat tergantung dan kecanduan dengannya," katanya mengenang masa lalunya sebelum beralih pada Islam.

"Padahal saya tahu besoknya saya bakalan hangover (sakit kepala & mual karena minum alkohol berlebihan), tidak bisa bangun, makan dan mengerjakan sesuatu, tapi mengapa tidak pernah kapok dan saya lakukan kembali.

"Entahlah.. ternyata Allah bisa menghentikan semua ini. Dengan pelan pelan saya menghentikan kebiasan minum alkohol. Dimulai dengan mengurangi jumlah yang saya minum. Misalnya dari empat 4 pints (kurang dari ½ lt/1 gelas besar) saya kurangi menjadi 2 pints semalamnya dan akhirny saya berhenti secara total.

"Sebuah perubahan besar terjadi pada diri saya. Luar bisa memang dan saya merasakan perbedaannya. Saya sekarang jauh lebih fit baik secara fisik dan mental. Soal babi dan bacon, kebetulan saya sendiri dari dulunya tidak pernah suka dengan makanan jenis ini. Saya merasa mual setelah memakan makanan ini. Kalau saja saya tahu akan kebenaran pada waktu itu, maka tangan Allah-lah yang telah menunjukan jalan yang sangat penuh misteri untuk saya.

"Saya bersyukur ke khadirat Allah SWT .. kini saya telah resmi memeluk agama Islam setelah melewati jalan yang cukup berliku dan cukup lama.. begitulah Allah telah menakdirkan saya," ujar Aquil menyampaikan rasa syukurnya.

Dengan kebesaran Allah pula, ia kini diberi seorang istri, seorang muallaf, Lin, yang sebelumnya penganut Hindu.

"Kami berdua sama-sama baru dalam menjalankan agama Islam dan sama-sama diselimut oleh semangat yang menggelora serta gairah yang cukup tinggi dalam menjalani Islam sepenuhnya".

"Lewat pengajian yang sangat saya cintai dari teman-teman Melayu baik yang Singapura, Malaysia dan Indonesia, terasa sekali ukhuwah yang mendalam, rasa kebersamaan dan persaudaraan (brotherhood) yang ikhlas yang tidak pernah saya dapatkan, kini bisa saya dapatkan di sini. Semua ini saya dapatkan hanya dalam Islam ini. Allah Maha Besar!"

'Saya tak henti menyampaikan rasa syukur ke khadirat Ilahi yang telah menuntun dan memberikan jalan yang akhirnya saya temukan yakni Islam. Semoga Allah mengampuni semua dosa-dosa saya dimasa lalu. Entahlah, nikmat mana lagi yang hendak kami ingkari? [dikirim dari London, Maret 2008 oleh Al-Shahida. Email: Al_shahida@yahoo.comAlamat e-mail ini telah dilindungi dari tindakan spam bots, Anda butuh Javascript dan diaktifkan untuk melihatnya ]

Dikutip dari Hidayatulah.com

Senin, 16 Juni 2008

ESQ itu...

ESQ itu tidak boleh! Tidak boleh terlalu histeris, tidak boleh terlalu keras berteriak.

ESQ itu sia-sia! Sia-sia bila tidak diteruskan ke hati, sia-sia bila tetap melakukan banyak dosa dan kesalahan.

ESQ itu buruk bagi Iman! Buruk bila terlalu berlebihan menyampaikan bahwa Allah swt. itu suka menghukum.

ESQ itu payah! Payah bila hanya sekali-sekali berusaha memperbaiki Iman umat, payah bila malah membuat orang takut Islam.

Kamis, 12 Juni 2008

Kartu Tarot. Bagaimana hukumnya? ﷲ Islam @dux

Bisa jadi saya cukup ketinggalan jaman. Ini terbukti ketika teman saya sedang membaca buku tentang kartu tarot. Dia membaca bagian Arcana Mayor dengan antusias, mungkin saya hanya bisa bengong membacanya, padahal saya cukup suka membaca. Saya memang tidak terlalu suka dengan hal yang seperti kartu tarot, selain karena tidak tertarik, juga karena tarot itu untuk meramal, sedangkan Islam melarang segala sesuatu tentang ramal-meramal. Ini terbukti pada percakapan di bawah ini.


Pada suatu hari di masa-masa ulangan akhir, Saya melihat salah satu teman saya sedang membaca sebuah buku. Dia terlihat cukup antusias membacanya. Saya pun bertanya,

‘Eh, iku buku opo? (bahasa sehari-hari)’

‘Oh, iki buku tentang tarot’, jawab teman saya.

‘Lho, iku lak haram, tarot lak meramal?!’

‘Gak, gak opo nek mek mempelajari’

‘Tapi...’

‘Wes talaah, gak opo, nek niate mempelajari tok gak opo kok’

Saya pun terdiam dan memikirkan sesuatu. Saya ingin membuat sebuah artikel tentang kartu tarot dan apa hukumnya di dalam Islam.

Saat ini Kartu Tarot semakin menjamur dimana-mana, terutama di kota-kota besar seperti Surabaya dan Jakarta. Namun ironisnya, mungkin banyak diantara kita para Muslim yang tidak mengetahui apa itu Kartu Tarot dan apa hukumnya di dalam Islam, seperti saya pada waktu mulai menulis artikel ini dan teman saya itu. Maka, kita perlu mengetahui apa kartu Tarot itu dan apa hukumnya di dalam Islam? Artikel ini akan membahasnya secara menyeluruh dan disertai dengan ayat-ayat Al-Quran dan Hadits shahih yang berhubungan dengan kartu tarot.


Apa itu tarot?

Menurut Ensiklopedi Web Wikipedia, Tarot atau Tarocchi adalah sekelompok kartu berjumlah 78 lembar yang umumnya digunakan untuk kepentingan spiritual atau ramalan nasib. 22 kartu disebut Arcana Mayor dan 56 kartu disebut Arcana Minor. Dokumen sejarah mengindikasikan bahwa Tarot berasal dari Italia. Sampai saat ini, permainan kartu Tarocchi masih sangat populer di Eropa dan di belahan bumi lainnya.

Bagaimana hukumnya?

Sudah dijelaskan di atas bahwa kartu tarot itu digunakan untuk kepentingan spiritual atau ramalan nasib, yang sudah jelas-jelas dilarang oleh Allah swt, baik di Al-Qur’an, maupun yang melalui Rasul-Nya di dalam Al-Hadits.

Dan ramal-meramal itu juga merupakan syirik, dan dosa syirik itu amatlah besar. Bahkan disebutkan di dalam Al-Qur'an berkali-kali, seperti yang dikatakan oleh Allah swt. dalam surat Annisaa’ ayat 48 dan 116, yang berarti :

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Alah swt.), tetapi dia mengampuni dosa-dosa selain itu terhadap orang-orang yang dikehendaki-Nya. Siapa yang mempersekutukan Allah sesungguhnya dia telah membuat dosa yang sangat besar. (QS Annisaa’ ayat 48)

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, yaitu mempersekutukan Dia dengan yang lain. Dia mengampuni dosa yang lain itu bagi orang-orang yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu, sesungguhnya ia telah sesat-jalan sejauh-jauhnya. (QS Annisaa’ ayat 116)

Maka, sebaiknya kita tidak mendekati hal-hal yang syirik, karena dapat menjerumuskan kita tanpa kita sadari karena sesungguhnya tarot itu adalah buatan orang-orang kafir, mereka berusaha menjadikan kita kafir dengan berbagai cara, salah satunya adalah tarot ini. Hal ini sudah dijelaskan Allah swt. Pada surat Ali ‘Imran ayat 149 yang berarti :

Hai orang-orang yang beriman! Jika kamu ikuti orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka menyeretmu kembali kepada kekafiran, lalu kamu menjadi orang yang merugi. (QS Ali ‘Imran ayat 149)

Sebaiknya, kita hanya sekedar tahu apa itu tarot untuk melawannya, karena walaupun kita hanya berniat mempelajarinya, kita bisa tertarik untuk melakukannya dan akan terus terjerumus. Jika hanya ingin menambah wawasan, lebih baik cari saja yang lainnya, karena ada banyak banyak wawasan lain selain tarot. Lagipula, kita perlu menjauhi larangannya bukan? seperti kita diperintahkan untuk menjauhi zina. Maka gunakanlah waktu luang kita untuk hal-hal yang lebih baik dari mempelajari kartu tarot, karena sesungguhnya hal yang paling buruk dari waktu luang adalah ketika kita tidak melakukan sesuatu atau malah kita melakukan sesuatu yang tidak baik. Karena jika kita berbuat tidak baik, maka sama artinya kita menzalimi diri kita sendiri, seperti yang dikatakan Allah swt. pada surat Ar-Rum ayat ke-9 yang berarti :

Apakah mereka yang mendustakan Allah itu tidak menjelajahi bumi ini untuk menyelidiki bagaimana nasibnya bangsa-bangsa yang sebelum mereka; Bangsa-bangsa itu jauh lebih kuat dari mereka, dan telah mengolah tanah dan membudayakan lebih banyak dari apa yang mereka budayakan. Lalu setelah rasul-rasul mereka datang membawa keterangan-keterangan kepada mereka, mereka dimusnahkan karena mendustakan rasul-rasul itu. Bukan Allah yang berbuat zalim terhadap mereka, tetapi mereka jualah yang berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. (Surat Ar-Rum ayat 9)

Wallahu a'lam.

Minggu, 08 Juni 2008

Kubertanya kepada diri sendiri...

Mengapa saya membuat Blog baru padahal saya sudah mempunyai Blog?

Karena Islam memerlukan ruang lebih.

Kamis, 29 Mei 2008

Islamic @dux

Ini adalah perluasan Blog Cam-pour @dux yang berisi full Islam