Senin, 16 Juni 2008
ESQ itu...
ESQ itu sia-sia! Sia-sia bila tidak diteruskan ke hati, sia-sia bila tetap melakukan banyak dosa dan kesalahan.
ESQ itu buruk bagi Iman! Buruk bila terlalu berlebihan menyampaikan bahwa Allah swt. itu suka menghukum.
ESQ itu payah! Payah bila hanya sekali-sekali berusaha memperbaiki Iman umat, payah bila malah membuat orang takut Islam.
Kamis, 12 Juni 2008
Kartu Tarot. Bagaimana hukumnya? ﷲ Islam @dux
Bisa jadi saya cukup ketinggalan jaman. Ini terbukti ketika teman saya sedang membaca buku tentang kartu tarot. Dia membaca bagian Arcana Mayor dengan antusias, mungkin saya hanya bisa bengong membacanya, padahal saya cukup suka membaca. Saya memang tidak terlalu suka dengan hal yang seperti kartu tarot, selain karena tidak tertarik, juga karena tarot itu untuk meramal, sedangkan Islam melarang segala sesuatu tentang ramal-meramal. Ini terbukti pada percakapan di bawah ini.
Pada suatu hari di masa-masa ulangan akhir, Saya melihat salah satu teman saya sedang membaca sebuah buku. Dia terlihat cukup antusias membacanya. Saya pun bertanya,
‘Oh, iki buku tentang tarot’, jawab teman saya.
‘Lho, iku lak haram, tarot lak meramal?!’
‘Gak, gak opo nek mek mempelajari’
‘Tapi...’
‘Wes talaah, gak opo, nek niate mempelajari tok gak opo kok’
ﷲ
ﷲ
Apa itu tarot?
Menurut Ensiklopedi Web Wikipedia, Tarot atau Tarocchi adalah sekelompok kartu berjumlah 78 lembar yang umumnya digunakan untuk kepentingan spiritual atau ramalan nasib. 22 kartu disebut Arcana Mayor dan 56 kartu disebut Arcana Minor. Dokumen sejarah mengindikasikan bahwa Tarot berasal dari Italia. Sampai saat ini, permainan kartu Tarocchi masih sangat populer di Eropa dan di belahan bumi lainnya.
Bagaimana hukumnya?
Sudah dijelaskan di atas bahwa kartu tarot itu digunakan untuk kepentingan spiritual atau ramalan nasib, yang sudah jelas-jelas dilarang oleh Allah swt, baik di Al-Qur’an, maupun yang melalui Rasul-Nya di dalam Al-Hadits.
Dan ramal-meramal itu juga merupakan syirik, dan dosa syirik itu amatlah besar. Bahkan disebutkan di dalam Al-Qur'an berkali-kali, seperti yang dikatakan oleh Allah swt. dalam surat Annisaa’ ayat 48 dan 116, yang berarti :
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Alah swt.), tetapi dia mengampuni dosa-dosa selain itu terhadap orang-orang yang dikehendaki-Nya. Siapa yang mempersekutukan Allah sesungguhnya dia telah membuat dosa yang sangat besar. (QS Annisaa’ ayat 48)
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, yaitu mempersekutukan Dia dengan yang lain. Dia mengampuni dosa yang lain itu bagi orang-orang yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu, sesungguhnya ia telah sesat-jalan sejauh-jauhnya. (QS Annisaa’ ayat 116)
Maka, sebaiknya kita tidak mendekati hal-hal yang syirik, karena dapat menjerumuskan kita tanpa kita sadari karena sesungguhnya tarot itu adalah buatan orang-orang kafir, mereka berusaha menjadikan kita kafir dengan berbagai cara, salah satunya adalah tarot ini. Hal ini sudah dijelaskan Allah swt. Pada surat Ali ‘Imran ayat 149 yang berarti :
Hai orang-orang yang beriman! Jika kamu ikuti orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka menyeretmu kembali kepada kekafiran, lalu kamu menjadi orang yang merugi. (QS Ali ‘Imran ayat 149)
Sebaiknya, kita hanya sekedar tahu apa itu tarot untuk melawannya, karena walaupun kita hanya berniat mempelajarinya, kita bisa tertarik untuk melakukannya dan akan terus terjerumus. Jika hanya ingin menambah wawasan, lebih baik cari saja yang lainnya, karena ada banyak banyak wawasan lain selain tarot. Lagipula, kita perlu menjauhi larangannya bukan? seperti kita diperintahkan untuk menjauhi zina. Maka gunakanlah waktu luang kita untuk hal-hal yang lebih baik dari mempelajari kartu tarot, karena sesungguhnya hal yang paling buruk dari waktu luang adalah ketika kita tidak melakukan sesuatu atau malah kita melakukan sesuatu yang tidak baik. Karena jika kita berbuat tidak baik, maka sama artinya kita menzalimi diri kita sendiri, seperti yang dikatakan Allah swt. pada surat Ar-Rum ayat ke-9 yang berarti :
Apakah mereka yang mendustakan Allah itu tidak menjelajahi bumi ini untuk menyelidiki bagaimana nasibnya bangsa-bangsa yang sebelum mereka; Bangsa-bangsa itu jauh lebih kuat dari mereka, dan telah mengolah tanah dan membudayakan lebih banyak dari apa yang mereka budayakan. Lalu setelah rasul-rasul mereka datang membawa keterangan-keterangan kepada mereka, mereka dimusnahkan karena mendustakan rasul-rasul itu. Bukan Allah yang berbuat zalim terhadap mereka, tetapi mereka jualah yang berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. (Surat Ar-Rum ayat 9)
Minggu, 08 Juni 2008
Kubertanya kepada diri sendiri...
Karena Islam memerlukan ruang lebih.